Bertepatan
dengan itu, ketiganya berselisih jalan. Ki Joon dan Ah Jung pergi
keluar hotel, sedangkan Sang Hee baru datang dan ia langsung pergi
menuju restaurant hotel.
Ki Joon engga peduli dengan tanggapan semua orang, ia terus menggenggam tangan Ah Jung.
Sang Hee mengitari restaurant, dan sama sekali engga menemukan Ah Jung.
Ki joon menjawab dengan meninggikan suaranya, "Kau bilang saat itu waktu terakhir, tapi kenapa kau selalu muncul di depanku?"
"Tidakkah kau lihat? Aku sedang dinner dengan orang lain." jawab Ah Jung.
"Menggunakan kerja dan dinner dengan orang lain sebagai alasan. Apakah ini untuk terakhir kalinya?"
"Kalau begitu abaikan saja aku."
"Kau
membuat semuanya tidak mungkin bagiku untuk mengabaikanmu. Bukankah kau
bilang kau tidak ingin ada kesalahpahaman? Kau bilang kau tidak ingin
berakhir seperti orang bodoh?" jawab Ki Joon.
"Maaf
kalau aku membuatmu dalam masalah. Aku tidak melakukannya dengan
sengaja. Jangan khawatir. Aku tidak akan muncul di depanmu lagi."
Dan, tuiiing,, bola nyasar-Ah Jung kena timpuk bola. Ah Jung yang malang.. haha..
Ah
Jung menangis, menangis bukan karena timpukan bola yang membuat
kepalanya pening, tapi tangisan karena ia menyesali dirinya sendiri.
Menyesali kenapa ia harus menyukai Ki Joon.
Ah
Jung berdiri dan mengucapkan hal yang seharusnya dari dulu ia ucapkan,
"Aku benar-benar menyukaimu! Aku benar-benar menyukaimu! Jadi, jangan
sukai wanita itu. Aku katakan, Aku benar-benar menyukaimu!" teriak Ah
Jung.
"Jika Kau memiliki sesuatu untuk dikatakan, katakanlah." jawab Ki Joon.
"Aku tidak bisa dan tidak ingin menyakiti orang yang tidak bersalah lagi." jawab Ki Joon.
Ah Jung menyadari sesuatu, "Benarkah? Sepertinya Kau harus menanggung tanggung jawab masa lalu."
"Sebaliknya. . . Jika Aku tidak melakukan itu, bisakah Kau masih tetap menyukaiku?"
"Lupakan apa yang terjadi." kata Ah Jung dan ia benar-benar pergi menjauh dari Ki Joon.
Ayah langsung bertanya, "Bagaimana? Apakah kau menyukainya? Tidak. Tidak.. Apakah dia menyukaimuu?"
"Aku tidak tahu. Jangan seperti itu dan beritahu Aku. Tak ada yang istimewa, kami hanya makan. . . "
"Gong Ah Jung. Haruskah kita minum Soju bersama?"
"Boleh juga." jawab Ah Jung. Ia masuk ke kamar dan berganti pakaian.
"Benar, alis tebal, sangat tampan, kuakui itu." Ah Jung tertawa.
"Aku akan tidur, aku harus pergi ke resort besok. Jangan minum terlalu banyak." kata Ah Jung.
"Aku tahu. Sepertinya dia benar-benar tengah mengalami kesulitan." gumam Ayah.
"Semua baik-baik saja." jawab Ah Jung.
"Aku pergi ke hotel dan mereka bilang kau ada di sini." Yoon Joo tersenyum ramah.
"Apakah Kau datang untuk menemuiku?" tanya manager Park, yang heran kenapa Yoon Joo datang ke kantornya.
"Apa yang terjadi dengan oppa? Apa yang terjadi dengan dia?" tanya Yoon Joo. "Miss Gong Gong Ah Jung." Yoon Joo engga meneruskan kata-katanya.
"Miss Yoon Joo, aku hanya tahu satu hal. Presiden benar-benar ingin berbuat baik padamu. Apakah itu cinta atau sesuatu yang lain, Kau bisa menilainya sendiri." jawab Manager Park.
"Aku adalah orang yang paling mengerti Oppa." ungkap Yoon Joo.
"Jadi, Kau tidak memiliki kepercayaan diri sekarang?"
"Aku pikir Manager Park ada di pihakku."
Manager
Park menjawab, "Itu bagus untuk melihat Kalian kembali bersama. Miss
Yoon Joo, sudah bertahun-tahun. Jangan hanya melihat Hyun Ki Joon
seperti Hyun Ki Joon di tahun lalu, lihatlah Hyun Ki Joon sekarang."
"Kau tampak sibuk, aku akan pergi." pamit Yoon Joo. Manager Park hanya menjawabnya dengan senyuman.
Dan lagi-lagi...
Yoon Joo dan...
Ah Jung.. secara kebetulan bertemu.
Mereka saling menyapa dengan nada yang aneh.. hehe..
"Mengapa kau begitu marah?"
Manager Park melanjutkan kata-katanya, "Siapa bilang kau boleh berpegangan tangan dengan seorang wanita di tempat kerjaku? Aku katakan dengan jelas sebelumnya.Terlalu banyak mempedulikan orang lain hanya akan merugikan orang lain itu sendiri."
Yoon Joo malah mengungkit-ungkit tentang perasaan Ki Joon pada Ah Jung, "Apakah Miss Gong Gong Ah Jung mengatakan dia menyukaimu?"
Engga lama Ki Joon terdiam, ia langsung menggangguk pelan.
"Aku menyukainya." jawab Ki Joon.
"Aku akan menunggu sampai Kau bisa melupakan." jawab Ki Joon.
"Aku sedang bekerja." jawab Ah Jung.
"Aku tahu."
"Apa?"
"Aku ada di resort." Sang Hee langsung mematikan teleponnya.
"Hei, aku tidak punya waktu untuk makan siang." jawab Ah Jung.
Sang Hee tersenyum lalu membuat suara lucu.
"Halo, Aku Gong Ah Jung, Aku seorang pegawai negeri sipil."
"Aku pernah disengat oleh lebah dan ternyata rambutku menjadi kuning seperti ini."
"Lihat, dia terlihat sepertimu? Mata, hidung, mulut. perut."
Sang Hee memohon, ia memain-mainkan bonekanya, " Kau benci aku aku! Mengapa Kau benci aku? Bermainlah dengan Aku Gong Ah Jung Noona."
Sang Hee menanyakan tentang kencan butanya Ah Jung, "Sepertinya kencan buta itu tidak berjalan dengan baik. Aku tahu itu akan seperti itu."
Ah Jung kesal, "Kau berada di sini hanya untuk menanyakan itu?"
"Apa kau marah?"
Ah Jung tersenyum dan menjawab, " Aku Gong Ah Jung, dan tidak akan marah karena sesuatu yang sepele."
Yoon Joo memakai kembali cincin pertunangannya dengan Ki Joon.
Mungkin cincin ini bakal membawa keberuntungan buat Yoon Joo.
"Aku minta maaf untuk hari itu, Aku tidak berpikir terlalu jauh." kata bibi Ki Joon.
"Tidak, tidak apa-apa."
"Aku merasa kasihan pada Gong Ah Jung.Aku tidak mengira dia begitu terluka."
"Apakah Kau pernah mendiskusikan hal itu dengan Hyun Ki Joon?" tanya bibi.
Yoon Joo memberi alasan, "Dia tidak punya waktu untuk mempertimbangkan ini."
"Apakah Hyun Ki Joon mengatakan bahwa dia ingin menikahimu?" tanya bibi.
"Bibi, Kami sudah menunggu selama tiga tahun. Aku tidak ingin menunggu lebih lama lagi, aku tidak bisa menunggu lagi." jawab Yoon Joo.
Ki joon sedikit terkejut. "Kami akan membahasnya nanti."
"Gong Ah Jung tampaknya sangat baik." ungkap bibi.
Dan, yah, raut wajah Ki Joon langsung berubah saat bib menyebutkan nama Ah Jung.
dari situ bibi mulai menyadari perasaan Ki Joon pada Ah Jung.
Semua
staff di kantor Ah jung makan siang bersama dan masih saja membahas
topik yang sama, tentang pegawai negeri sipil yang engga boleh melakukan
hal-hal diluar hukum yang berlaku.
"Aku tidak bisa meninggalkan meja kerjaku dalam waktu yang lama." kata Ah Jung.
"Sebaiknya aku bertemu denganmu saat kau sedang tidak dalam keadaan sibuk."
"Tapi apa yang membawamu kemari?" tanya Ah Jung.
"Sebelum
datang ke sini, Aku ingin memberitahumu banyak hal. Tapi tiba-tiba
saja, setelah melihatmu aku lupa apa yang harus aku bicarakan denganmu.
Ki Joon dan Aku, kami akan menikah." ungkap Yoon Joo.
"Mengapa Kau mengatakan hal ini padaku?" tanya Ah Jung, mencoba menutupi perasaan terkejutnya.
"Aku
merasa bahwa Aku harus membiarkanmu tahu tentang hal ini, Gong Ah Jung.
Aku mendengar bahwa Kau menyukai oppa." jawab Yoon Joo.
Di
tengah rapat Ki Joon menerima telepon dari Ah Jung, ia sama sekali
engga mengetahui pokok permasalahannya, Ki Joon cuma terdiam heran.
Ki
Joon terus melancarkan usahanya buat mendapatkan simpati Ah Jung. Ia
bahkan ikut makan bersama dengan staff Ah Jung. Ki Joon menyewa seharian
tempat itu, dan membiarkan teman-teman Ah Jung makan dengan puas.
"Lepaskan aku! Kau tau, kau itu terlalu berlebihan? Saat aku memberitahumu kalau aku menyukaimu, kau bahkan hanya membuat pernyataanku itu sebagai bahan tawaan, kau juga mengatakan hal itu pada tunanganmu!" ucap Ah Jung yang mabuk.
"Kau sudah salah paham."
"Sebuah kesalahpahaman? Itu hal yang sangat buruk untuk dilakukan. Kau tidak tahu itu juga? Fool!" Ah Jung langsung kabur dengan taksi. "Taksi!"
"Aku berjalan pulang."
"Sebaiknya kau pergi saat aku mengatakan hal ini dengan cara yang baik."
"Tidak penasaran." jawab Ah Jung.
"Tidak hanya tampan, kuat, tanggung jawab, sangat baik dalam bersikap dan berpikir, memperoleh gelar tinggi dalam pendidikan. Bahkan semuanya benar. Bukannya aku membual. Tapi melihat wanita mabuk, bertentangan dengan tanggung jawabku, akal sehat, dan sikap." ungkap Ki Joon.
Ah Jung hanya menatapnya aneh.
Kemudian Ki Joon memanggil nama Ah Jung, "Ah Jung-ah! Ah Jung-ah!"
"Jangan panggil aku seperti itu!" jawab Ah Jung yang kemudian berlari menjauhi ki joon seraya menutup telinganya.
"Gong Ah Jung! Ah Jung-ah.. " Ki Joon terus memanggil nama Ah Jung.
Sebelum
pergi untuk melanjutkan studynya di luar negeri, So Ran membelikan
teman-temannya cincin persahabatan, ia juga engga lupa membelikan satu
buah cincin untuk Ah Jung.
Di
rumahnya, Ah Jung terkejut melihat foto dan video Ki Joon di
handphonenya. Tapi kemudian, ia malah terlarut buat menikmati wajah Ki
Joon di handpohennya.. HAAHaa..
Ah Jung terus memutar ulang video Ki Joon, terutama saat bagian Ki Joon memanggil namanya, "Ah Jung –ah.. Gong Ah Jung!"
"Lagi."
"Ah Jung –ah.. Satu lagi. Ah Jung –ah.."
"Pesan tentang apa?" tanya Ki Joon.
"Karena berkat kita, pemakaman berjalan lancar. Dan ia akan datang mengunjungi kita di Korea dengan segera."
"Dia bilang dia akan menghubungi kita lebih lanjut."
Kesalahpahaman
pun terjadi, So Ran datang menemui Ah Jung, dan ia melihat Jae Bum
menggenggam tangan Ah Jung, "Gong Ah Jung. . . "
Kesalahpahaman... Kesalahpahaman.
Yoon berkata, "Aku berniat untuk meminta maaf.Setelah Aku bertemu Gong Ah Jung kemarin, Aku menyesalinya sekarang. Aku pikir Aku terlalu kekanak-kanakan. Aku mengakui itu."
"Yoon Joo. . . Aku berharap Kau tidak akan mencari orang itu lagi." pinta Ki Joon.
"Jadi jangan melakukannya."
"Kau
bilang kau akan menungguku sampai aku bisa melupakanmu? Bagaimana
caranya, aku sama sekali tidak bisa melupakanmu?" ungkap Yoon Joo.
Sebelum pergi Ki Joon berkata, "sebaiknya kita menjaga jarak dulu."
Ucapan Ki Joon tersebut membuat Yoon Joo menangis.
Ada
lagi yang juga sedang frustasi. Sang Hee. Ia engga menyangka kalau
lagi-lagi dirinya dan kakaknya menyukai orang yang sama yaitu Gong Ah
Jung.
"Ya, ya Aku tahu. Aku tahu. Ya, seperti yang Kau katakan, waktu telah berlalu. Itu semua di masa lalu,. Apakah ada masalah?" tanya Suk Bong.
Saat
sedang mengurusi event di kantornya, Ah Jung tanpa sengaja melihat
kedatangan ketua Jeon. Melihat Ketua Jeon datang, Ah Jung langsung
panik.
Ketua jeon-duta jepang yang datang untuk berinvestasi pada Ki Joon
Ah Jung langsung menelpon Ki joon.
Dan keduanya panik.
Sebagai event organizer, Ah jung berhasil membuat event di kantornya berjalan dengan sangat baik.
Mereka saling menyapa dan berjabat tangan.
"Chief Lee."
"Ketua Jeon."
"Apakah Kalian mengenal satu sama lain?" tanya chef lee yang mahir berbahasa jepang.
Ketua Jeon menjawb, " Dia adalah istri presiden dari Hyun Ki Joon."
"Presiden Hyun Ki Joon. Bukankah ia keponakan dari Hyun Myung Jin. Sebenarnya, Aku tidak tahu tentang hal itu. Ini adalah pertama kalinya aku mendengar bahwa Presiden Hyun sudah menikah." lalu chef Lee bertanya pada Ah Jung. "Ah Jung apa kau sudah menikah...?"
Ah
Jung berpikir keras, menimbang-nimbang beberapa alasan. Ah jung tau
dengan benar kalau duta dari jepang ini sangat penting buat Ki Joon...
kalau ia bilang kalau dirinya dan Ki Joon engga menikah, maka hubungan
bisnis Ki Joon akan berada dalam masalah. Dan ia sampai pada satu
keputusan, Ah Jung menjawab, "Ya, aku sudah menikah.. "
Bertepatan
dengan itu, Ki Joon datang dan segera menghampiri Ah Jung. Dengan
dodolnya Ki Joon malah menjawab, "Tidak… Kami, aku dan dia… tidak
menikah."
Bersambung....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar